Sabtu, 05 Oktober 2013

she wears high heels, I wear sneakers

22.50 0 Comments




seorang wanita, sepertinya dua tahun lebih tua dari ku, umm atau tiga? atau lima? entah. Atau sebenarnya dia masih muda. Aku tak mau tau tentang itu.
Yang aku tau,
dia memakai baju pink, skinny jeans, dan lengkap dengan hi-heels 15cm nya yang berkilau yang membuatnya nampak seperti orang pincang saat berjalan.
Rambutnya dibiarkan teruai, hitam namun tak cukup lurus.
Matanya berhiaskan eyeshadow, tepatnya berwarna cokelat dengan bulu mata palsu yang cukup hmmm badai (bagiku)
Alisnya terbentuk rapih, tapi masih bisa ku tebak, kalau ternyata yang asli hanya tinggal satu centimeter, sisanya? keterampilan menggambar :)
Lipstik? Tak ketinggalan pastinya. Warna pink, kalau aku tak salah dalam mengingat
Aku tak bisa melihat secara pasti warna kulit di wajahnya.
Ya, blush on nya itu menghalangi pandanganku.
Tapi, bentar. Ada bunga di tangannya. Bunga mawar merah. Tapi hanya sebuah gambar.
Oh ya, aku tersadar, itu tattoo.
Sejenak, aku tak henti memperhatikan wanita itu.
Wanita yang duduk di depan ku, di sebuah rumah makan.

seorang wanita, sepertinya umurnya sama denganku, mungkin.
Atau lebih tua lagi? Jilbab hitamnya menghalau terkaanku.
Yang pasti, dari kejauhan aku sudah bisa melihat bajunya yang agak kebesaran, spatu karet yang sedikit kumuh, tangan yang tak lentik, dan iyuh mukanya berminyak tanpa riasan, dan ah ya, itu ada beberapa jerawat di pipinya.
Hanya mengeluarkan tatapan kosong dan enggan tertawa di saat semua teman di meja makannya sedang asyik tertawa membahas salah satu dari mereka yang semalam tak bisa menghabiskan minuman kerasnya.
Hanya mengeluarkan tatapan kosong dan terheran ketika melihat bulu mata temannya yang agak menyerong dari tempatnya. Iya, semua panik, hanya karena bulu mata.

Aku tak henti membandingkan kedua wanita ini. Wanita berbaju pink yang ada di depanku, dan wanita berjilbab hitam yang ada di sampingku.
Ah, tunggu. Rupanya ada cermin di sana, dan aku tersadar, si jilbab hitam itu aku.

Kami saling mengobrol bersama di sebuah rumah makan.
Maaf, aku salah lagi, mereka saling mengobrol, dan aku mendengarkan, memperhatikan, dan melongo.

Bagaimana bisa kumpulan wanita membahas masalah minuman keras, narkotika, dan sex.
Bukan bertukar pendapat, tapi bertukar cerita dan pengalaman mereka
Bagaimana bisa, sesaat setelah makan, blush on, lipstik, bedak, eyelinier dan tetekbengeknya ada di jajaran meja makan yang bergantian digunakan oleh mereka juga.
Dan bagaimana bisa sebuah bulu mata bisa menghebohkan meja kami.
Pikiranku terhenti, asap rokok salah satu teman wanita yang duduk di depanku membuat ku sesak nafas.
Aku benci, smoking area ini.

Perkataan kotor yang tak lazim di katakan seorang pelajar apalagi perempuan, semuanya jadi kata selipan di setiap kalimat yang mereka ucapkan...
Mata beberapa lelaki dewasa pun tertuju pada meja kami.
Entah, tergoda, atau jijik.

"semuanya, aku duluan ya"
"Yah, belum juga jalan, dil"
"haha, ntar kita jalan lagi, kaka aku udah nunggu nih di bwah. okey, see u"
tersenyum, dan meninggalkan rumah makan


"teramat jauh berbeda" ucap si wanita berjilbab hitam dalam hatinya

Jumat, 04 Oktober 2013

PHP everywhere. So, girls - Becareful!

21.37 0 Comments
Hemm,, ampuni aku yang kembali membuat postingan Ce-I-eN-Te-A ini....
Berawal dari curhatan temen aku yang di PHPin sama tmen cwonya, lalu curhatan temennya kakak aku yang bernasip sama. Kesamaan yang kedua ialah, mereka berdua ditinggal kawin!
Miris, bukan?




Atas dasar itulah aku pikir postingan ini perlu di buat hehe.
Istilah PHP itu sendiri sebenernya udah lama banget sih ya bertengger di kalangan abege, remaja hingga dewasa. Tapi baru booming banget akhir-akhir ini, heran entah kenapa.

Pemberi Harapan Palsu,
Begitulah mereka menerjemahkannya.

Dan usut punya usut, tokoh utama dari PHP ini kebanyakan berjenis kelamin cowo, dan cewelah yang sering jadi korban.

Ada satu cerita, seorang cewe panggil saja bunga (walau bunga sudah mainstream tetep di pake, haha). Bunga ini deket sama boy (nama di samarkan) seorang pria yang merupakan teman dari pacarnya temannya (bingung ? lanjut aja). Lebih dari setahun mereka deket, banget malah. Kemana-mana berdua, kalau si bunga sakit si boy ga henti-hentinya nanyain kabar. Si bunga juga udah sering ngetwit kalau lagi kangen sama si boy, tapi dengan initial tentunya. Sampai akhirnya si boy smsin si bunga bilang gini
"nga, ada kabar gembira nih, lusa aku mau ngadain resepsi pernikahan aku. Dateng ya"

Jebreetttt!!!
bunga lemes.
tatapannya kosong.
gagang telepon terjatuh ke lantai.
bingkai foto pun berjatuhan.

Eh tapi, sebelum si bunga nangis, dia ngetwit dulu "dasar tukang PHP, ujung-ujungnya kaya gini, tega banget :("
kemudian iapun menangis

Pokoknya, saking galaunya si bunga, dia terbang dari satu pulau ke pulau yang lain buat nyibukin diri.
Ini kisah nyata loh ya, cuman agak sedikit di lebayin.

Di atas itu satu dari sekian kasus pehape yang pernah aku denger.
Gak jauh-jauh sih, aku juga pernah ngerasa kalau lagi di PHPin, sampai aku mikir sendiri
"ini dia yang PHP atau gw yang ngarep yak?"

Ya kan?
Kali aja si doi emang orang baek, selalu menolong sesama, selalu bayarin orang nonton bioskop, selalu bayarin makan, selalu nanyain kabar, selalu ini dan itu, yang sebenernya terlalu over kalau cuman dikatakan "temen" sih.

Setelah kita mikir "oh, iya, mungkin emang anaknya yang baik hati dan rain menolong ke semua temen" maka tak ada lagi kata PHP.

Tapi, jangan buru-buru dulu, ya kali dia beneran lagi PDKT.
Tunggu sampai 3 bulanan lah (ini kata temen nih, kalau lagi PDKT biasanya 3 bulan, haha taudeh yang laen)
Lepas 3 bulan hubungan kalian masih tanpa status, mulailah berpikir positif, mungkin doi emang cuman mau temenan.

Kalau kamunya emang enjoy jalan sama dia tanpa ngarep dia nembak kamu, yaudah jalanin aja pertemanan kalian. Tapi, kalau ada rasa "ngarep" sebaiknya mulai membatasi diri.
Biar apa? ya biar gak sakit hati kalau tau2 dia ngasih kabar gembira seperti kasus di atas.

Kalau dia nanya kenapa kamu berubah, baru deh bilang "kayaknya kita udah terlalu berlebihan dalam berteman" kalau dia emang mau lebih, ya pasti dia bilang. Kalau enggak, mungkin dia bakal setuju dengan ikut jaga jarak juga satu sama lain.

as simple as that, dari pada sakit di belakang. Ya kan, girls?

Tapi, bukan salah si cewe juga sih sepenuhnya.
Buat yang sering PHP, bertobatlah.
Tau kah kalau cewe itu paling tinggi GEDE RASAnya?
Kalau ga mau di jadiin pendamping, gak usah terlalu baek, sebatesnya aja, kesian euy.
giliran di tanggepin di bilang kegeeran, giliran ga di tanggepin di bilang ga peka jadi cewe =,= meneretlo?

fotonya dari @hytmansystem haha

Aduh, udah ah, takut postingannya kepanjangan, geje ini haha...
Pokoknya, keep calm aja, yang berani pasti bakal ngemeng ke kamu :*



salam,
dhilo