Minggu, 26 Februari 2017

Beruntung, orang itu dia

01.13 0 Comments


Saat ini pukul 03.00 pagi waktu ternate.
Masih dengan sisa-sisa isak tangis setelah mengeluarkan gundahan dalam dada yang ku simpan beberapa pekan ini.
Postingan ini bukan untuk membahas kegundahan itu,
tapi lebih kepada rasa terima kasih kepada dia yang selalu mau menjadi sandaranku walau terpaut jarak yang jangan berani-beraninya ada yang sebut itu dekat.

Aku beruntung terlahir sebagai gadis yang biasa-biasa saja rupanya.
Karena aku tak perlu ragu lagi,
seseorang jatuh hati kepadaku atas rupa atau sifatku
dan aku tak perlu ragu lagi,
karena yang akan jatuh hati pastilah hanya orang yang sudah sangat mengenalku saja.

Beruntung, orang itu dia. 
Aku pikir rasa itu hanya muncul karena seringnya menghabiskan waktu bersama,
sayangnya pikiran tak selalu benar,
bahkan terpisah berkilo-kilo meter pun tak membuatnya redup, malah rasa itu semakin besar.

Tak sedikit dari mereka yang beranggapan kisah ini sebaiknya berakhir
karena bersamanya, aku harus kehilangan bagian dari perjuangan ku dan perjuangan sepasang bidadariku.

Namun, jatuh hati menurutku tak semudah itu, bukan.
7 tahun sejak mengenalnya, dan masih dia yang selalu berhasil jadi tokoh utama catatan harianku

Terima kasih
untuk dia yang selalu meyakinkan bahwa aku adalah sosok yang luar biasa disaat orang lain melihat aku hanyalah wanita yang biasa saja