Senin, 27 Desember 2010

Bersyukurlah teman

07.39 0 Comments
Pernahkah kalian memerikan waktu sedetik dari 84.600 detik yang di berikan oleh-NYA hari ini untuk berucap syukur?
Atau kalian hanya sibuk dengan keluhan?

Renungkanlah teman,
berapa kali kita mengeluh dalam sehari?

Pernahkah kalian memikirkan orang yang jauh lebih kekurangan dari kita?
makankah mereka hari ini?
tidur dimanakah mereka malam ini?
Masih layakkah pakaian yang melekat di tubuh mereka?
pernahkah?

OK. disini, gw bukannya menyuruh kalian untuk turun ke jalan memberikan mereka makanan, pakaian, dan tempat berteduh.
Gw cuman tegasin satu, ini buat kalian dan buat gw khususnya.
"bersyukurlah"
gada susahnya ko.
hanya butuh beberapa detik untuk mengucapkan "alhamdulillah"

Bersyukur atas apa yang telah kita miliki
bersyukur atas apa yang telah kita peroleh,
bersyukur atas kenikmatan yang di berikan-NYA
bersyukur atas nafas yang masih berhembus, dan jantung yang masih berdenyut, dan
bersyukur atas orang-orang yang menyayangi kita sampai saat ini

"saya sangat sedih tidak memiliki sepatu, hingga akhirnya saya melihat seseorang di jalan tidak memiliki kaki"

Minggu, 05 Desember 2010

kunjungan ke METRO TV

13.45 0 Comments
KAAAAANGEEENNNNNN berattttt ma blog gw tersayanggg... :inlove:
Maaf yah sweety :puppyeyes:, baru bisa mosting lagi.

Kmaren-kmaren habis UTS. Fokus dulu 'kata mama'. hehhee...
Tapi, masih belum bisa nyantai-nyantai nih, UAS masih nunggu di depan sana, doain yah moga lancar.

Wokey,,,, back to topic.
Goes to metro TV
:astig:

kami (mahasiswa/mahasiswi STTPLN) sering di tawarin buat nonton di studio milik METRO TV.
Kemaren, gw ma temen-temen habis nonton sentilan sentilun ma kick andy.
Lumayanlah, udah gratis, di anter jemput, dapet buku keren lagi.
Hahahhaa.. tengkyuu metro :okay:

wokey,,, disini, gw mau bagi pengalaman yang gw liat and yang gw alamin kmaren.

Pertama, gw ma temen-temen gw nonton sentilan sentilun. Pada tau gak acara apa itu?
hahahha... gw juga kaga tau kali.
Tentang guyolan politik, ah, males banget semestinya, bulshittt banget ma yang namanya politik.
Tapi, yaudah, nyari pengalaman baru, dapat makanan gratis, ayo dahh..
hoohohoh "licik"
:devilishgrin:

Hmmm.... critanya tuh tentang gini...
hmm,, apayah,,, gw lupa.
hiihihihih.... habisnya mikirin yang jauh di sono
:inlove:
hahhaha pretttt...
pkoknya tentang gayus lah yang lagi h0t-hotnya di tipi.


okokokok...
Lanjut aja yakkk...

trus, gw nonton lagi kick andy.
Yang ini seru nih...
Episode "face off" menampilkan para finalis eagle award. Yaitu ajang perlombaan pembuatan film dokumenter yang temanya kalo gak salah "anak bangsa", tapi salah kayaknya,, hehhee

Film pertama judulnya "beasiswa untuk rusman"
Nah, crita yang pertama tuh mengenai seorang lelaki yang tinggal di sebuah perkampungan kumuh, yang letaknya kira-kira 45 menit dari kota kendari sulawesi tenggara.
Dia tuh di beri amanah dari ayahnya untuk bisa bersekolah hingga setinggi-tingginya, tidak seperti ayahnya yang hanya mampu duduk hanya di bangku sekolah dasar saja. Tapi, karena persoalan biaya, rusman, nama tokoh utama dalam film ini tidak dapat melanjutkan sekolahnya.
:senam:
Tetapi, uniknya perkampungan tempat rusman menetap, disitu ada tradisi, namanya pasipupukang. Pasipupukang ini yaitu gotong royong warya dalam menyelesaikan masalah. Jika ada salah satu warganya kesusahan, pasti akan bergotong royong untuk membantu.
Sama halnya dengan masalah rusman saat itu. Dia sangat ingin bersekolah, tapi sayang, persoalan biaya berkata lain. Akhirnya, para warga melihat ke seriusan rusman untuk belajar dan ada motivasi untuk menjadi seorang yang sukses, akhirnya para tetangga pun ikut membantu persoalan pembiayaan ini. Bukan hanya dalam bentuk uang, ada juga yang memberi beras, ikan kering, dan lain sebagainya. Akhirnya, dengan uang yang terkumpul sebesar 300rb itu, rusman pun berani untuk ke Jakarta menuntut ilmu.

Tapi yah, yang gw petik disini tuh bukan tekat rusmin yang kekeh.
Tapi tuh ketulusan para tetangga dia untuk membantu.
Bayangin aja, penduduk di perkampungan itu sebagian besar berprofesi sebagai nelayan. Sama halnya dengan ayah rusman.
Dan tau gak sih, rata-rata pendapatan mereka berapa perharinya?
20.000, itupun kalau dapat, biasanya ayah rusman seharian di laut tetapi gak nangkep gurita satu pun.
sedihsedihsedih
Bayangin aja, dengan penghasilan seminim itu, mereka masih mau mengulurkan tangan mereka. Aduhhh,,, sumpah,,, terharu bangetttt...
pika24:nangis:::(
Jauh banget ma kondisi di Jakarta nun modern ini. Orang yang jelas-jelas punya perusahaan gede, rumah mewah, jabatan OK, masih aja makan duit orang. Gilaaaaa...gilaaa..gilaaaa.
Liahat ke bawah dong!!!
Malu lah dikit ma yang ga punya.
Hmmm.... pokoknya, intinya gini gan, pesen gw, skali-skali lihat kebawah lah. Gak semua orang bisa kayak lu. Gak smua orang bisa makan enak hari ini, gak semua orang bisa tidur di tempat yang nyaman malam ini, gak semua orang yang bisa membeli barang keinginannya seperti kalian yang tiap hari shopiiiingggg mulu (hahaha,, gw kena. tapi gw dikit ko, hehe)
Ini juga buat gw sadar, banyak banget yang butuh uluran tangan kita.
Maaf ya Allah, hambamu ini terlalu boros. Ingatkan lah selalu untuk bisa berhemat. Amin

okok, rupanya gw terlalu larut nih dalam kisahnya. ok, lanjut...

Film kedua judulnya "sekolah MASTER untuk anak jalanan"
Tokoh utamanya disini, dulunya juga seorang anak jalanan, yang sekarang mendirikan sekolah untuk para anak jalanan. Dari jalanan balik ke jalanan. hehhe
Hmmm,, gw lupa nama tokohnya, Kita kasih nama aja pak daud.
Pak daud nih, dulunya juga seorang anak jalanan, gara-gara orang tuanya bercerai, sehingga merasa gak nyaman di rumah dan akhirnya memutuskan untuk ke jalan bersama anak-anak yang lain. Mungkin untuk kalangan menengah ke atas, kalo ada masalah broken home kayak gini, paling larinya ke diskotik, mabuk-mabukan, nyabu, dan spupu-spupunya lah. Tapi, bagi kalangan menengah ke bawah, mereka pada lari kejalan. Ngumpul-ngumpul, bermain, dan mengamen untuk bisa membeli makanan.

Pak daud pun beranjak dewasa, kemudian berkeluarga. (hahhaa,, gw kaya ngedongeng nih). Dia kemudian membuka usaha warteg, dan alhamdulillah menjadi besar dan memiliki 30 cabang. Tapi, sangat di sayangkan. Akibat adanya kerusuhan pada beberapa tahun silam, hampir seluruh warteg milik pak daud di hancurkan. :anongnangyari: Yang tersisa kalo ga salah tinggal 2 warteg. Disini, pak daud mengalami kerugian yang sangat drastis. Tapi dia tetap menjalankan usahanya.

Selagi menjalankan bisnis warnetnya, dia prihatin terhadap anak-anak jalan di sekitar terminal tempat dia membuaka wartegnya. Akhirnya timbul kesadaran untuk membantu anak-anak jalanan itu membaca dan menulis. Awalnya, hanya sekedar pembelajaran biasa, tempatnya pun ga tentu, dimana aja tempat yang asik untuk mereka, disitulah mereka.

tetapi, lama kelamaan anak-anak jalanan yang ingin belajar semakin banyak. Jadi, pak daud pun berinisiatif untuk membuat suatu tempat belajar. Karena di sekitar terminal terdapat masjid kosong yang ga pernah di gunakan, pak daud pun memutuskan untuk menggunakan masjit tersebut. Yah, walaupun, awalnya orang-orang yang menetap di sekitaran masjid itu tidak setuju, tapi akhirnya pak daud di izinkan untuk menggunakannya. Akhirnya jadilah "sekolah MASTER" alias MASjig TERminal.
Hahahhaa,, ngakak gw denger kepanjangan dari MASTER. Gw kira apaaaa gitu.. tau-taunya majid termilah.,. hahahha cacadlah.

hmmm... masih ada 3 crita lagi nih, tapi ngantuk banget mau tidur. Nanti gw lanjutin yahh...

byeeeee
:wave: