Hai pals, salam...
Wewwww, gak kerasa yah udah masuk ke tahun yang baru aja. yaph, 2013...
Ah, ya... Forget to say
I hope, I can be
a better moslem, a better daughter, a better friend, a better student, a better writer, and a better volunteer
a better moslem, a better daughter, a better friend, a better student, a better writer, and a better volunteer
amen
k.a.m.u.?
k.a.m.u.?
2012 kemarin ngasih banyak cerita dan pelajaran pastinya untuk kita smua, terutama buat aku sendiri.
Di akhir penghujung tahun 2012 kemarin malah aku dapet banyak banget pelajaran...
Pagi hari aku tak sengaja mendapati diriku berbaring di tempat yang asing.
Tak lama setelah otak mulai terkoneksi satu sama lain, akupun tersadar sedang berada di rumah kakak ku.
Sebenarnya sudah hampir seminggu aku menetap di sini mengisi waktu libur.
Langsung ku kemasi barang-barangku dan beranjak ke kamar mandi.
Libur masih panjang, tapi aku harus kembali ke kosan hari itu juga karena suatu janji...
Mungkin kakakku heran dengan keputusanku pulang secara mendadak, tapi smoga saja dia tidak berpikir kalau aku pulang karena ingin merayakan tahun baru bersama teman-teman.
Setelah semuanya siap, aku pun di antar pulang oleh kakak ipar aku bersama kedua ponakanku.
Tiba di kosan, aku langsung membuka laptop dan menyelesaikan beberapa tulisan kemudian mengirimkannya ke atasanku. Setelah itu membuat form data murid dan membuat beberapa soal hitung-hitungan. Setelah semuanya beres, ku ambil handuk kemudian mandi dan siap-siap ke kelapa dua.
Aku, k' yasmin, putri dan japin berencana untuk melanjutkan project baru kami utuk membuka kelas belajar yang berlokasi di kelapa dua hari itu juga. Janjian jam 3 di tekape, sehingga aku harus berangkat jam 1 dari kosan. Dan seperti yang ku bayangkan sebelumnya, antrian di busway bener-bener gak nyantai. Hampir sejam busway di halte rawa buaya baru dateng, itupun desak-desakan. Sampai di halte grogol aku lanjut ngambil ke arah kelapa dua. Dan semua desak-desakan tadi tertutupi dengan busway jurusan kelapa dua yang kosong, muahhahaaa.
Sampai di TKP ternyata udah ada k'yasmin nunggu. Gak lama kemudian datang si putri. Belum di TKP sih, masih di jalan raya, sementara lokasi kami bakal ngajar itu masih harus jalan kaki, dan kami harus menunggu Japin untuk ngarahin ke TKP karena cuman dia yang punya daya ingat gajah.
lima menit,
tiga puluh menit,
sejam,
sejam lebih,
dan Japin gak ada kabar sama sekali.
Yaudah kami memutuskan untuk mencari lokasinya sendiri, mungkin saja ketemu karena kan kami udah pernah berkunjung ke sana sebelumnya.
Bertanya sana sini kami nyasar berapa kali. Yang menjadi patokan kami adalah di daerah itu merupakan pemukiman pemulung, dan di dekatnya ada gunung sampah. Tapi ternyata, pemukiman pemulung di sana ada banyak titik, dan orang-orang mengarahkan kami ke titik yang berbeda-beda. But, finally, kami nyampe juga.
Baru dua kali berkunjung tapi selalu dapat sambutan hangat dari anak-anak beserta orang tuanya di sana. Tujuan kami datang untuk kedua kalinya ini untuk mendata secara lengkap anak-anak di sana yang punya niat ikutan belajar, dan ternyata ada banyak yang mau ikutan. Sebenarnya ada 30an anak di sana, hanya saja yang berhasil kami dapatkan datanya cuma 14 anak saja.
Dan aku, yang gak bisa banget berkomunikasi dengan baik ke warga juga harus ikut terjun. Yah, sebenernya hampir sama kaya sensus penduduk, tapi kita harus pinter dalam memlih kata agar mereka tidak tersinggung dan agar mereka mau bicara bahkan curhat ke kita.
Satu cerita dari salah satu orang tua yang aku ambil datanya kemarin.
Dia ibunya arif, ibu dari anak yang harus putus sekolah karena keterbatasan biaya.
Awalnya dia ragu buat di tanya-tanyain, tapi karena PDKTnya berhasil akhirnya ibu arif mau ngomong, bahkan curhat banyak tentang keluarganya.
Dengan rumah semi permanen yang hanya terbuat dari kardus bekas, seng-seng bekas, dan spanduk bekas, ibu arif pun tinggal bersama suami dan ke lima anaknya.
Arif anak ke 3 nya.
Sebelumnya mereka tinggal di kampung, aku lupa kampungnya dimana.
Kemudian,
ayahnya arif ke Jakarta nyari duit.
Awalnya sih tiap bulan maish ngirim ke kampung, lama kelamaan makin jarang,
Bahkan sampai 3 bulan gak ngirim, sementara ibu arif harus menghidupi makan dan sekolah anak-anaknya.
Untuk mencukupi penghasilan suaminya, ibu arifpun berinisiatif untuk membuat topi pramuka yang di anyamnya sendiri. Uang hasil penjualannya itulah di gunakan untuk kebutuhan sehari-hari.
Namun ternyata masih saja belum cukup.
Arif akhirnya tamat dari SDnya, dan irfan adiknya Arif kini naik ke kelas 4 SD. Tapi, keungan ibu Arif semakin memburuk.
ALhasil, karea sudah tidak tahan menanggung sendirian, ibu Arif akhirnya memutuskan untuk ikut suaminya ke Jakarta.
Tahun 2010 kemarin awal mula mereka berjuang hidiup di Jakarta.
Ayah Arif bekerja mencari barang-barang bekas, dan ibu Arif pun ikut membantu walaupun hanya sesekali karena harus mengurusi kelima anaknya.
Karena pindah ke jakarta, Arif dan Irfan pun tidak bisa lagi melanjutkan sekolahnya.
Aku sempat bertanya tentang pengeluaran keluarga mereka.
Kata ibu Arif, "kalo lampu sih neng 25 rebu, kalo buat makan setiap hari yaa mungkin sampai 30 ribu, kan anak-anak banyak"
See?
sehari 30 ribu untuk 6 anggota keluarga.
Beda halnya dengan bu enung yang punya 12 anak.
Aku lupa crita lengkapnya (heehhe) yang pasti, bu Enung ini awalnya juga punya rumah yang sama dengan ibu Arif dan semua tetangga-tetangga yang ada di sana.
Tapi ada dari Tim apaaaa gitu yang datang dan bangunin rumah buat bu Enung,
Eits, jangan bayangin rumah beneneran yah.
Rumah yang di bangun yaitu rumah panggung yang terbuat dari bambu dan kayu-kayu.
Karena merasa bersyukur dengan ini semua, akhirnya bu'enung menjadikan rumah bagian depannya itu untuk lapak pembelajaran bagi anak-anak di sana.
"Habis di kasih ni rumah neng, saya tuh punya impian buat naikin derajat anak-anak di sini" kata bu Enung menjelaskan
Dengan bantuan sumbangan dari tetangga-tetangga jauh yang ekonominya lebih bagus, akhirnya dibuatlah rumah belajar itu.
Salut sama bu Enung,
baru dapat dikiiiiiiiiiiitttttt ajaaa, udah ngasih banyak banget...
Sebenernya bu Enung punya kerjaan sebagai guru PAUD dengan penghasilan 130rb tiap bulannya, sementara suaminya ya sama dengan penduduk kebanyakan,
nyari barang bekas yang bisa di duitin.
Tapi dari ke 12 anaknya itu, masih belum ada yang bersekolah.
Awalnya sih karena masalah ekonomi, kemudian bu enung nabung dan skrng sbenernya udah bisa buat bayar sekolahan.
Tapi ternyata tersendat gara-gara gak punya KTP. Dan bu enung selalu di persulit dalam membuat KTP.
Padahal setau aku, baru-baru ini temen-temen kelasku pada buat KTP jakarta udah langsung jadi aja.
Pemerintah setempat belum melek banget kali yah,
hmm...
Sebenernya masih banyak lagi cerita dari ibu-ibu lainnya, tapi yang di atas sudah mewakililah,
capek ngetik hehe.
Habis cek lokasi kami lanjut briefing di rumah k'yasmin. Membicarakan rencana kelas kedepannya
yang pasti bakal seru cetar membahana Insya Allah, hehhee.,,
Ya Karena nyampe kosan udah jam 10 malem, jadinya gak kemana-mana deh malam tahun baruan.
Habis mandi langsung nyetel TV trus bobo deh....
(Padahal sebenarnya dari tahun ketahun emang gak pernah kemana-mana kalau malam tahun baru =.=)
HUwaaaa... tahun 2013 yang detpadettt....
January will really really be my last exam, February has booked by practice, March to June with internship, and the rest of the month in 2013 NGERJAIN PROYEK AKHIR!!!!!!!!
Bismillah, Ya Allah smoga lacaar jaya semuanya, amennnnn...
Dan HEyyyyy...
Buat kalian yang punya organisasi atau kelompok perkumpulan dan punya SOMETHING TO SHARE ke anak-anak, baik berupa ngajarin main musik, ngajarin buat handmade-handmade lucu, nagajarin ngedance kek, ngajarin ngegambar ataupun neglukis, ngajarin buat robot, cerita dongeng, ngajarin ini itu pokoknya
keahlian apa aja deh
please contact me as soon as you want
Boleh ngehubungin gw di
dhila_kk@yahoo.com
atau di
Tapi sifatnya sukarela ya guys, kami gak ada duit buat bayar kalian, hehe.....
Dan ....
Buat yang mau ngasih donasinya juga boleh banget. Rencananya tiap ngajar kami bakal ngasih "sesuatu" buat mereka. Itung-itung sebagai gantiin duit mereka yang "hilang" karena kami ambil waktunya buat belajar. Jadi, selain dapet ilmu, mereka juga masih tetap dapet duit. Sebenernya sih bukan dalam bentuk duit, tapi lebih ke benda yang lebih bermanfaat, takutnya kan kalo duit bisa aja buat jajan doang.
Kami open fundraising buat smuanya yang mau ngasih donasinya buat adik adik di sini.
Dalam bentuk apa aja, uang, buku tulis, perlengkapan mandi, atau apapun yang bermanfaat untuk anak-anak...
Waduuhh... postingnya kok kaya novel yah ? *panjang
BalasHapusSelamat tahun baru juga :)
aih gila ini postingan panjang aja.. entah emang niat nulis atau bales dendam jarang nulis ini hahahaa
BalasHapusHhaha, . panjang beugh. , kiraen mau posting ap'an. Tnyta. ,
BalasHapusOih kaka' moga sukses yaaa. Amiin. ,
keren2, . bikin t'haru jua postingannya.
Happy New Year. *lohh telat*
BalasHapusartikel anda sangat menarik di baca
BalasHapus