Minggu, 15 Mei 2011

# poem

Selamat tinggal

 
Taukah dirimu tentang rasa ini?

Rasa yang tak henti mengusik sadar ku

Rasa takut akan pudarnya hadirmu



Kau telah berhasil mengubah dunia ku yang nyaris hilang di derai tangis

Kau telah berhasil menghapus bekas luka yang sempat terlukis oleh dia yang tak berhati

Dan Kau telah berhasil menggoreskan senyuman indah di bibir ini


Aku ucapkan selamat, dan makasih atas semuanya


Hari-hari ku kembali berwarna,

Menatap dunia dengan senyuman,

Sekarang, kau adalah mentari pagi ku yang menerangi setiap langkahku,

Yang mencerahkan hari-hariku

dan memberi semangat baru dalam hidupku





Namun,

Seharusnya aku sadar akan hadirnya waktu senja

Kau akan pergi bersama waktu




Mengapa?

Mengapa kesenjaan ini begitu lama?

Aku merindukan sosokmu hadir lagi?

Mengapa kau terbenam begitu dalam?

Hingga akhirnya aku tak menemukanmu lagi



Aku menunggu, mencoba mencari jejakmu

Dan yang ku tau, kau pergi dan menghilang



Terfikir olehku akan rembulan di malam hari,

Yang akan menggantikanmu dengan cahayanya yang indah

Yang akan membantuku melawan gelapnya dunia malam



Tapi, aku tersadar bahwa sinar itu hanyalah palsu

nyatanya dia tak memancarkan cahayanya sendiri,



Ku coba menutup kedua mataku

Merasakan gelapnya dunia di kesendirian,

Takut? Sepi? Sendiri?

Iya

Itu yang ku rasakan



Tapi, aku akan terus menutup mata,

Walau esok kau akan kembali,

Kembali menyapa pagi hariku,

Kembali mencerahkan hari-hari ku



Aku akan terus menutup mata,

Agar aku terbiasa akan kepergianmu d waktu senja

Kupikir ini yang terbaik,

Dan kaupun yang terbaik

Tapi, rasa takut ini begitu menghantui,

Ketakutan terus bersemayam di hati ini

Bagaimana dengan hari esok, lusa, dan seterusnya?

Kau pasti akan tetap terbenam di malam hari

Dan meninggalkanku dalam kegelapan

Itu yang kutakutkan,

Dan ini alasan, mengapa aku tak memandangmu lagi



Mungkin ini terdengar egois

Tapi, apa iya aku harus mengejar mu mengitari bumi agar aku tak kehilangan sinarmu?

Kupikir Itu suatu keboodohan



Salam dari ku untukmu yang sedang terbenam di sana

4 komentar:

  1. ada kegundahan...
    n i like this...

    gundahmu... inspirasi full imaji...
    semangat dear... biarkan yang terbenam jadikanmu tidak tenggelam... ^_^

    BalasHapus
  2. dhilooo.,bagusnya puisimu....like this....,hehehe.,buat spa ini nah..

    BalasHapus
  3. @Equinox:
    makasih sayangg.. buat seseorang :D

    BalasHapus