Minggu, 28 April 2013

# Review # sharing

Review Hijabella ! I'm Hijabellove

Assalamu 'alaykum fellasssss...

yakk,, another nice day (lagi), I guess...
Perjalanan pulang dari kelapa dua aku mutusin buat mampir ke Puri Indah Mall...
Sebenarnya nge"mol" di tanggal manula a.k.a tuir ini bukanlah pilihan yang brillian.
Yak, selama di sana masuk ke outlet-outlet ternyata lagi banyak banget yang disc 40 - 70 % T^T
Jadilah kemupengan sana sini. Pengen beli apa daya duit sisa gocap (bener-bener gocap pemirsa) sampai bulan ini berganti .__.

"ke gramedia aja yuk" ajak ku ke seorang teman yang menemaniku tadi. Bermaksud untuk mengalihkan kemupengan yang tak kunjung usai ini --"

Okey, di gramedia aku ngabisin waktu sekitar dua jam baca buku "be a writer" dan buku-buku traveling.

Yang aku kutip dari buku "be a writer" karya nggg (lupa namanya ._.) bahwa:

"Kita adalah sebuah pena yang menuliskan cerita kehidupan kita sendiri"

Jadi, the end of our story ya kita sendiri yang nyiptain. Tapi tenang aja, ada kutipan yang bilang bahwa
"akhir cerita itu selalu bahagia, dan jika tidak bahagia itu berarti cerita tersebut belum berakhir"

So, gak ada namanya "yasudahlah, nasi udah jadi bubur"
Yaudah, kalo jadi bubur ya nikmatin aja, kalau di warung-warung mahalan bubur lagi :p hehe

Inti dari buku itu adalah "buatlah satu karya tulis untuk di kenang"
Sang penulis mengisahkan tentang dirinya yang sibuk akan rutinitas kerjaan dan keluarganya, tapi toh sempet juga buat nulis berpuluh-puluh buku. Menurut beliau, kalau semua hal hanya di utarakan secara lisan, maka engga bakal ada yang namanya sejarah. Setiap cerita ataupun ilmu yang kita punya sebaiknya di tulis mengingat kemampuan otak hanya mengingat dalam jangka waktu pendek (kecuali alam bawah sadaryah pals, hehe... Dulu aku pernah ikut kelas hipnolearning dan katanya kalau mau pelajaran yang kita pelajarin tersimpan dengan baik dan tahan lama di otak harus di masukin ke alam bawah sadar dimana kondisi otak dalam keadaan delta / teta (aku lupa ._.) Tapi, samapi kelas itu selesai aku masih gak tau caranya gimana masukin rumus-rumus ke alam bawah sadar --" haha oke lupakan).

Puas baca-baca, teringat ada satu majalah yang pengen aku beli "Hijabella"


Pas aku liat, ternyata stocknya tinggal satu itupun plastiknya udah gak ada. Kemudian berkesimpulan bahwa "wih, ni majalah pasti keren soalnya laku banget"
Liat harganya Rp 29.500 lebih mahal dari majalah "Girlfriend" langganan aku.
Tapi ya sudahlah, beralih ke yang lebih baik itu memang mahal pemirsa. Majalah GF emang keren, tapi isinya ya cuman tentang duniawi, sementara ada hijabella yang menurut aku gak cuman sekedar ngebahas duniawi aja.... (Kenapa jadi promosi =,=")

baiklah, ini beberapa reviewnya, cekicot...


Isinya komplit, ada tips kecantikan, resep masakan, D.I.Y, all about fasion pastinya, cerpen, tanya jawab seputar fasion - agama - hingga ke psikologi, Dan banyak rubrik lainnya yang menarik untuk di baca.
Seperti gambar di atas aku paling suka sama fasion notes n hijablized pagenya. The best one I like on fasion notes is:
"style is a way to say who you are without having to speak - rachel zoe"

Dan kenapa aku suka halaman hijablized adalah karena kekreativitas editornya. Jadi ada beberapa stylist yang ehm kepalanya dan beberapa bagian kulitnya masih nampak di ubah sedemikian rupa hingga pakaiannya tuh bisa digunakan sama orang yang berhijab (bisa lihat sendiri gambar di atas).

Dan untuk halaman runway itu, aku gak sukanya karena model-model di halaman itu gak berhijab, sementara  majalah ini kan judulnya "hijabella" yang seharusnya isinya cwe-cwe berhijab dong yah, kan banyak tuh fasion muslimah di luar sana.

Sebagian besar isinya mengatakan bahwa "walaupun kamu pakai jilbab, kamu tetep bisa stylist"
Iya bener, berkat adanya Hijabers comm ini, cwe-cwe udah lebih pede berhijab, malah sekarang jadi trend. Tapi terkadang "menurut aku" ada beberapa fasion muslimah yang over dress up.

Dan menurut aku [lagi] syar'i dan stylist itu sebenernya gak bakal bisa nyatu n kodratnya emang beda.
Dimana [menurut aku] jilbab syar'i ya jilbab yang mengulur hingga ke dada dan gak ngebentuk tubuh, and so pasti minim pernak pernik agar tidak menjadi pusat perhatian orang banyak terutama kaum hawa.
Ah, gak bisa komen banyak lah, aku gak punya banyak ilmu agama buat ngebahas ini, lagian pakaian aku juga masih gini-gini aja namun tetep berharap kedepannya lebih baik lagi, amin,for u too guys :*

Yang belum berhijab yok mulai nyoba-nyobain nutupin kepala.
Aku suka satu kutipan dari @gadisberjilbabb katanya:

"hijab, bukan kesiapan hati, tapi kewajiban diri"

Siap gak siap tetep harus pakai, namanya juga kewajiban.
Pertama kali pakai jilbab tepatnya kelas 1 SMA aku juga gak siap. Mikirin baju-baju ku yang kiranya gak bisa aku pakai lagi kalau berjilbab, mikirin rambutku yang katanya bakal rontok kalau udah berjilbab, mikirin ribetnya buat beli bakso di samping rumah aja harus ganti baju dulu lengkap dengan penutup kepala, mikirin pandangan temen-temen liat aku tiba-tiba make jilbab, pokoknya di pikirin segala-galanya.
Tapi karena emang itu udah kewajiban seorang muslimah, ya mau gak mau aku pake. Dan bener-bener rasanya di awal-awal itu ngebetein. Iya, aku gak terlalu suka.
Tapi lambat laun alhamdulillah senneng dan menganggap bahwa hijab is a part of me.

Jadi, intinya paksakan diri dulu lalu berdoa semoga bisa tetep istiqomah (sama sama belajar). Teringat sepenggal ayat yang tadi aku baca

"berangkatlah kamu baik dengan rasa ringan maupun dengan rasa berat, dan berjihatlah dengan harta dan jiwamu di jalan Allah, yang demikian itu adalah lebih baik bagimu jika kamu mengetahui"

Yak, ini berlaku juga buat shalat. Mau sambil ngesot buat wudhu atau apapun yang penting ditunaikan dulu. Keterpaksaan lama-lama juga akan jadi kebiasaan yang baik selama yang di lakukan itu baik. (sebenernya ini buat aku juga yang selalu nunda-nunda waktu shalat .__.)

Pasang lepas jilbab untuk belajar juga gak papa asal jangan keterusan aja --"
Saat Allah ngasih apa yang kita minta dan bahkan ngasih yang tidak kita minta sekalipun, kenapa kita tidak ngasih apa yang Allah minta juga?

mari merenung :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar